Senin, 24 November 2008

Pusat Jajan Rakyat Sukowati (PJRS) : KELEZATAN YANG LAHIR DARI PERUT BUMI SUKOWATI





SRAGEN - Selama bulan Ramadhan ini, masyarakat Sragen dan sekitarnya dapat menikmati berbagai jajanan sehat dengan harga terjangkau. Di sepanjang jalan dipayungi rindangnya pepohonan, berdiri 25 kios yang menyajikan aneka kuliner khas Sragen.

Nuansa tradisional tampak dari bangunan kios berukuran 3 x 3 meter, yang berdiri sederhana dengan rangka bambu beratapkan rapak ( atap yang terbuat dari daun tebu). Terletak di sebelah timur Kantor Sekretariat Daerah Sragen, gelaran wisata kuliner bertajuk Pusat Jajan Rakyat Sukowati (PJRS) ini menempati lokasi yang sangat strategis. Tempatnya mudah diakses. Hanya tinggal menyeberang jalan ke utara, dari pusat rekreasi keluarga Alun-alun Sasana Langen Putra. Rimbunnya pohon angsana di sepanjang lokasi, menambah suasana tenang, di tengah semaraknya kegiatan warga Sragen di sore hari.

Senin kemarin, (1/9) PJRS ini diresmikan oleh Bupati Sragen H Untung Wiyono. Rencananya, lokasi wisata kuliner baru ini akan buka mulai pukul 16.00 sore hingga selesai. Di tempat itu, tersedia berbagai jajanan murah dan sehat, seperti Kolak Lidah Buaya, Sari Kedelai aneka rasa, Es Buah, serta berbagai kudapan yang menyegarkan untuk berbuka puasa. Selain itu juga ada kios-kios yang menyajikan makanan sehat, dan makanan khas Sragen lainnya.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Ir Djoko Purwanto, MM yang ditemui di lokasi mengatakan, kekayaan kuliner khas Sragen seolah tak ada habisnya. Kreatifitas masyarakat menciptakan aneka hidangan yang menggugah selera itu kini diwadahi dalam satu lokasi pusat jajan, yang terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Tak hanya murah dan sehat, Djoko mengatakan berbagai hidangan di sini bebas dari bahan pengawet, pewarna, dan penyedap rasa.

Kelezatan berbagai hidangan ini berasal dari kejelian para pedangang mengolah berbagai produk lokal yang lahir dari perut Bumi Sukowati. Untuk awalnya, PJRS akan buka selama bulan ramadhan, guna melayani masyarakat yang akan berbuka puasa. Namun tidak tertutup kemungkinan, kata Djoko, jika animo masyarakat bagus, pusat jajan ini akan buka seterusnya. Seiring dengan hal itu, berbagai perbaikan akan dilaksanakan. Djoko menambahkan, penerangan jalan dan sistem drainase, menjadi catatan tersendiri yang harus segera ditangani. Apalagi, wisata kuliner ini akan buka di malam hari. Penerangan jalan menjadi syarat mutlak demi mendukung kenyamanan masyarakat yang datang ke tempat itu. Ia berharap, keberadaan PJRS menciptakan harmoni yang selaras antara pemenuhan kebutuhan kuliner masyarakat dan kesejahteraan pedagang kecil yang tergabung di dalamnya. (peppy)

Sumber / Foto : HUMAS

1 komentar:

Bang Arief Blog mengatakan...

cocok....jadi kangen pengen pulang ke sragen, eniwe tempe kripeknya mana ?

Posting Komentar