Senin, 24 November 2008

JAJANAN KHAS SRAGEN, MBAH RAJAK, RASANYA ENAK DAN KHAS DILIDAH



SRAGEN - Sragen, selain kaya akan prestasi ternyata juga kaya akan makanan tradisional. Salah satunya adalah makanan khas yang diproduksi oleh Mbah Sumo Diharjo yang lebih akrab dipanggil Mbah Rajak. Sudah 40 tahun mbah Rajak berjualan aneka macam makanan tradisional, antara lain: Jenang, trasikan, wajik, jadah, dan aneka lauk pauk.

Karena banyaknya pembeli, selain berjualan di pasar Bunder, mbah Rajak juga melayani pembeli yang langsung datang dirumah. Banyak sekali pembeli yang sudah menjadi langganannya karena itu setiap hari warung mbah Rajak di pasar tidak pernah sepi oleh pembeli. Mulai pagi sampai sore makanannya selalu diserbu pembeli dan jarang sekali makanan tersebut sampai sisa. Bahkan tidak jarang pembeli yang datang berasal dari luar daerah dan menjadikan makanan khas Sragen buatan mbah Rajak ini sebagai oleh-oleh.

Read More...

Pusat Jajan Rakyat Sukowati (PJRS) : KELEZATAN YANG LAHIR DARI PERUT BUMI SUKOWATI




SRAGEN - Selama bulan Ramadhan ini, masyarakat Sragen dan sekitarnya dapat menikmati berbagai jajanan sehat dengan harga terjangkau. Di sepanjang jalan dipayungi rindangnya pepohonan, berdiri 25 kios yang menyajikan aneka kuliner khas Sragen.

Nuansa tradisional tampak dari bangunan kios berukuran 3 x 3 meter, yang berdiri sederhana dengan rangka bambu beratapkan rapak ( atap yang terbuat dari daun tebu). Terletak di sebelah timur Kantor Sekretariat Daerah Sragen, gelaran wisata kuliner bertajuk Pusat Jajan Rakyat Sukowati (PJRS) ini menempati lokasi yang sangat strategis. Tempatnya mudah diakses. Hanya tinggal menyeberang jalan ke utara, dari pusat rekreasi keluarga Alun-alun Sasana Langen Putra. Rimbunnya pohon angsana di sepanjang lokasi, menambah suasana tenang, di tengah semaraknya kegiatan warga Sragen di sore hari.

Read More...

PUJAMARI HARI KE – 2 , DISERBU PENGGEMAR KULINER SRAGEN



SRAGEN - Hari Minggu, 25 Februari 2008 kemarin adalah hari ke 2 dibukanya pusat jajanan malam hari ( Pujamari ) di Sragen. Animo masyarakat Sragen dan sekitarnya mengunjungi pusat kuliner khas Sragen tersebut sangat tinggi. Hal itu terbukti dengan larisnya jajanan yang dijual para pedagang di Pujamari.

Pujamari yang terletak di pelataran Galery Batik Sukowati Sragen ini mulai buka pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB. Namun pada hari ke dua kemarin sekitar pukul 21.00 telah habis diserbu oleh para pencinta kuliner Sragen. Di area Pujamari tersebut saat ini terdapat beberapa pedagang makanan khas Sragen antara lain Tingkleng sapi , mie ayam , soto, nasi tumpang dan gudeg ceker.

Read More...

Soto Daging Gimo Girin, BANYAK PEJABAT PUSAT JADI PELANGGANNYA



SRAGEN – Pagi itu, sekitar pukul tiga pagi, Sugimo (55) bersama istrinya Sujiah (53) nampak sudah terlihat sibuk meracik bumbu di dapurnya yang terbilang tidak begitu luas. Di dapur tersebut Gimo dan istrinya meracik dan memasak soto dengan menggunakan tungku yang berbahan bakar kayu bakar. Telah menjadi kebiasaan mereka bangun di pagi buta untuk memasak soto. Pasalnya, setiap hari mulai jam 6 pagi soto daging olahannya harus sudah siap saji karena telah ditunggu oleh banyak pelangganya di warung Soto Daging sapi miliknya. Soto Gimo Girin, begitu ia memberi nama warung sotonya itu. Embel-embel nama Girin merupakan trade mark baginya, yang menunjukkan bahwa ia salah satu pewaris Soto Girin yang pernah dikelola oleh ayahnya yang bernama Mbah Girin.

Read More...

Kamis, 11 September 2008

OLEH-OLEH KHAS SRAGEN NAN GURIH DAN LEZAT


SRAGEN - Salah satu makanan khas dari Kabupaten Sragen adalah tempe kripik. Jajanan yang mempunyai citasara gurih dan renyah tersebut dapat dikonsumsi baik sebagai lauk maupun camilan. Di Kabupaten Sragen sendiri terdapat puluhan home industri yang memproduksi tempe kripik yang tersebar diberbagai Kecamatan.

Salah satu home industri tempe kripik di Sragen yang cukup populer adalah tempe Kripik “ Mahkota “ yang beralamat kampung Teguh Jajar, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen. Menurut pemilik tempe kripik mahkota Prawoto, usaha pembuatan tempe kripik yang kini digelutinya telah dirintis sejak tahun 2003.

Read More...